Selasa, 28 Juni 2011

AKU TIDAK “SUSAH” LAGI......

AKU TIDAK “SUSAH” LAGI...
Sebuah kado empati buat si MISKIN

Keprihatinan akan kondisi tidak diuntungkannya warga miskin dalam hal pendidikan, menimbulkan empati bagi BKM dan Pemerintah Kelurahan Balok Kabupaten Kendal. Sehingga bersama masyarakat menyepakati untuk memprioritaskan kegiatan Perbaikan sarana pendidikan tersebut dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan di Tahun 2010 dengan mengkolaborasikan pendanaan yang berasal dari kelurahan (swadaya) dan BLM PNPM Mandiri Perkotaan.
Meski tampak ala kadarnya, karena berupa bangunan sederhana tanpa plafon dan tanpa plesteran, TK TUNAS MEKAR yang terletak di RT 02 RW VI ini menjadi satu-satunya sarana pendidikan formal yang ada di Kelurahan Balok, sehingga seharusnya menjadi kebanggaan bagi warga. Namun tidak mudah untuk mewujudkan maskot sarana pendidikan milik warga ini untuk menjadi sedap dipandang dan nyaman dipergunakan, karena sebagian besar siswanya berasal dari kaum miskin, jadi sudah pasti tidak mudah untuk menghimpun dana pembangunan. Sedangkan warga mampu di sekitar wilayah Balok, sudah memilih menyekolahkan putra putrinya di luar Kelurahan Balok karena bagi mereka jarak sudah tidak menjadi masalah Keprihatinan akan kondisi tidak diuntungkannya warga miskin dalam hal pendidikan ini menimbulkan empati bagi BKM dan Pemerintah Kelurahan Balok. Sehingga bersama masyarakat menyepakati untuk memprioritaskan kegiatan Perbaikan sarana pendidikan tersebut dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan di Tahun 2010 dengan mengkolaborasikan pendanaan yang berasal dari kelurahan (swadaya) dan BLM PNPM. Harapan para stake holder Program Penanggulangan Kemiskinan di Kelurahan Balok tersebut adalah kenyamanan siswa dalam proses belajar mereka karena selama ini dengan kondisi yang ada suasana kelas sangat lembab karena rembesan air hujan akibat dinding belum diplester, kotoran dan debu sangat mengganggu karena di gedung yang terletak di areal yang terbuka ini jika angin berembus maka kotoran dan debu akan tertiup dari sela-sela genting yang tidak di plafon. Saat hujan sekitar bangunan menjadi becek sehingga lantai yang sebenarnya sudah dibersihkan tersebut menjadi kotor, padahal sudah menjadi kebiasaan anak kecil menjadikan lantai sebagai sarana bermain. Kendala yang lain adalah terpisahnya WC dengan ruang kelas, sehingga saat hujan kebutuhan ke “WC” akan menjadi hal sulit karena dijamin akan basah terkena air hujan baik saat menuju maupun kembali dari ruang WC. Permasalahan masih minimnya peralatan pendidikan dan sarana bermain juga mempertegas KLAIM bahwa sejak kecil warga miskin sudah cenderung tidak diuntungkan. Disamping pembelaan bagi masyarakat miskin, Gedung TK milik masyarakat ini juga diharapkan bisa menjadi wujud dari komitmen seluruh warga untuk selalu berpihak bagi kaum miskin .....
Untuk mewujudkan harapan si miskin tersebut masyarakat sepakat untuk membentuk KSM yang diberi nama KSM Tunas Mekar sama seperti nama TK tersebut. Plotting dana BLM 2010 dari BKM sebesar 10 juta rupiah untuk perbaikan gedung tersebut, sedangkan Pihak Kelurahan menganggarkan dana untuk penambahan alat pendidikan dan sarana bermain. Dalam kesepakatan BKM dan KSM proses rehab dilakukan pada keseluruhan bangunan yang dinilai sudah tidak layak dan juga penambahan infrastruktur yang dapat menambah kenyamanan. Cakupan kegiatan meliputi pembenahan plafon kelas, memplester dinding kelas, memasang kanopi ke arah kamar mandi, plesteran pagar, dan pengecatan total seluruh gedung.
Beberapa tambahan plesteran lantai juga dilakukan, untuk menjamin para siswa tidak berbecek ria mengikuti naluri anak kecil dan tergelincir akibat licinnya jalan masuk dari akses jalan utama menuju gedung sekolah.
Memang masih membutuhkan banyak perbaikan dan penambahan fasilitas baru untuk mensejajarkan kenyamanan dan kelengkapan sarana pendidikan milik masyarakat Balok yang didominasi anak warga miskin ini dengan sekolah-sekolah lainnya, meskipun perbaikan tersebut telah menghabiskan dana sebesar 13.000.000 Rupiah. Namun pihak sekolah sudah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas sarana pendidikan warga tersebut dan pihak kelurahan juga telah berkomitmen untuk mendukungnya.
Harapan besar saat ini adalah, sekolah manjadi dilirik oleh warga mampu untuk menyekolahkan putra-putrinya sehingga menjadi memungkinkan bagi pengelola melakukan subsidi silang, si kuat membantu yang miskin, dan lahan di samping gedung tersebut sudah dipersiapkan untuk membuat ruang kelas baru, untuk menjamin bahwa Kita tidak akan berhenti untuk bermimpi dan tidak akan pernah melupakan warga miskin ......

By: Alfan, FT Team 003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar